Kenapa Banyak Orang Meninggalkan Kredit Konvensional dan Beralih ke Syariah?

  • Elang Mobilindo
  • August 05, 2025

Bagi banyak orang, memiliki mobil pribadi bukan lagi soal gaya hidup, tapi kebutuhan. Mobil membantu aktivitas harian lebih fleksibel, nyaman, dan efisien, terutama untuk keluarga dan pekerja yang mobilitasnya tinggi. Namun, saat berbicara tentang cara memiliki mobil, satu hal yang tak bisa dilewatkan adalah skema pembiayaan atau kredit.

Kredit konvensional memang masih jadi pilihan utama sebagian besar masyarakat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang berpindah ke sistem kredit mobil syariah. Bukan sekadar tren, tapi karena pengalaman pahit yang mereka rasakan sendiri dalam sistem konvensional. Berikut tiga alasan utama mengapa orang akhirnya meninggalkan kredit konvensional dan memilih jalan syariah.


1. Riba yang Menyiksa di Balik Bunga

Banyak orang awalnya tergoda dengan penawaran cicilan ringan atau DP rendah dari leasing konvensional. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka mulai merasakan efek dari bunga berbunga yang berjalan terus tanpa ampun. Ketika cicilan telat dibayar satu bulan saja, bunga menumpuk. Ketika ingin melunasi lebih cepat, ada penalti yang justru menambah beban.

Di sinilah riba bekerja diam-diam mengikat tanpa sadar, dan semakin lama justru membuat beban finansial makin berat. Ini bukan hanya perkara hitungan ekonomi, tapi juga menyangkut ketenangan hati. Banyak yang akhirnya merasa tidak nyaman karena terus terikat pada akad yang tidak mereka pahami secara utuh dari awal.

Di sistem kredit syariah tanpa riba, tidak ada istilah bunga. Semua harga dan cicilan ditentukan sejak awal melalui akad jual beli dengan margin keuntungan yang disepakati bersama. Tidak ada perubahan, tidak ada denda, dan yang paling penting: tidak ada riba.


2. Denda dan Penalti yang Menguras Emosi

Salah satu hal yang paling sering membuat orang kecewa dengan sistem kredit konvensional adalah denda keterlambatan dan penalti pelunasan. Banyak yang mengira bisa melunasi lebih cepat untuk terbebas dari cicilan, tapi justru dikenai biaya tambahan karena dianggap melanggar kontrak. Di sisi lain, keterlambatan satu atau dua hari bisa langsung dikenakan denda, bahkan tanpa melihat kondisi atau alasan pribadi.

Hal-hal seperti ini membuat hubungan antara konsumen dan lembaga pembiayaan terasa dingin dan transaksional. Tidak ada ruang untuk fleksibilitas, apalagi empati.


3. Tidak Ada Ketenangan Hati

Sebagian orang mungkin sanggup membayar cicilan kredit konvensional secara rutin. Tapi jauh di dalam hati, mereka menyimpan keresahan. Terutama bagi yang mulai belajar tentang keuangan syariah dan hukum riba dalam Islam. Banyak kisah pribadi bertebaran, tentang bagaimana seseorang mulai merasa tidak nyaman menjalani akad yang tidak sesuai syariat.

Ini bukan hanya tentang uang, tapi soal prinsip dan keberkahan. Banyak orang yang akhirnya memilih sistem kredit mobil syariah karena mereka ingin merasakan tenang dalam perjalanan finansialnya. Ketika tidak ada unsur riba, denda, dan akad yang memberatkan, hati terasa lebih lapang. Dan mereka yakin, kendaraan yang dimiliki dengan cara halal akan membawa kebaikan dalam hidup mereka dan keluarganya.


Penutup

Kredit konvensional mungkin tampak sederhana dan mudah di awal, tapi kenyataannya sering menyimpan beban yang datang kemudian. Ketika bunga, denda, dan ketidakjelasan akad mulai mengganggu kenyamanan, banyak yang akhirnya memilih jalan yang lebih menenangkan yaitu kredit mobil syariah tanpa riba bersama Elang Mobilindo.

Kini, kredit syariah bukan lagi pilihan eksklusif. Elang Mobilindo menyediakan layanan kredit mobil syariah dengan proses mudah, cicilan tetap, dan tanpa beban tersembunyi. Jika kamu sedang mempertimbangkan membeli mobil, dan ingin terhindar dari riba, mungkin sekarang saatnya mempertimbangkan opsi kredit mobil syariah bersama Elang Mobilindo


Wujudkan Mobil Impian Anda dan Keluarga
Dengan Kredit Mobil Syariah Tanpa Riba